Sabtu, 02 November 2013

Makalah Ecomerce

BAB I
PENDHULUAN
ABSTRAK
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, informasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan. Salah satu cara penyampaian informasi yakni dengan media Internet melalui website. Ada banyak tujuan dalam pembuatan website disesuaikan dengan tujuan organisasi maupun pribadi. Dalam dunia bisnis, hal ini merupakan sebuah peluang untuk melakukan Electronic Business (e-business) dan Electronic Commerce (e-commerce). Menurut Turban (2006 :18)    e-commerce merupakan perdagangan elektronik yang mencangkup proses pembelian, penjualan, transfer, atau pertukaran produk, layanan, atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet.  Masih menurut Turban (2006:18), e-business merujuk pada definisi e-commerce yang lebih luas, tidak hanya pembelian dan penjualan barang serta jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan, kolaborasi dengan mitra bisnis, e-learning, dan transaksi elektronik dalam perusahaan. Model transaksi tersebut teraplikasi dalam situs-situs seperti Bhinneka.com, Amazon.com, eBay.com, Kaskus.us dan situs lainnya yang sudah familiar di kalangan bisnis dan pengguna internet.













BAB II
PEMBAHASAN

A.                Jenis Media Iklan
Media iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan – pesan iklan.
Setelah selesai merancang content apa saja yang akan ada dalam sebuah situs web, pekerjaan (besar) selanjutnya adalah merancang produk-produk apa saja yang akan dijual dalam situs web tersebut. Berikut ini adalah bentuk-bentuk iklan online yang dapat memberi Anda gagasan baru untuk mengembangkan produk jualan Anda nantinya.
1. Direct Advertising , di mana pemasang iklan dan pemilik media berhubungan langsung dan menandatangani kontrak untuk menampilkan iklan atau inisiatif promosi lainnya.
2. Self-service Advertising: Pendekatan iklan baru di mana materi iklan, penempatan iklan, tampilan serta teks dikerjakan sendiri oleh pemasang iklan melalui metode proses yang dilakukan sendiri di Online. Contoh: Blogads dan Google AdWords.
3. Ad Networks: Sebuah jaringan (network) iklan yang menghubungkan dan memediasi antara  pemasang iklan dengan pemilik situs web.  Jaringan iklan seperti ini biasanya menargetkan kampanye-kampanye yang tidak mempunyai target audience khusus, tetapi mengincar sebesar mungkin orang yang melihat iklan dengan biaya sekecil mungkin. Contoh: ValueClickMedia dan Tribal Fusion.
4. Contextual Advertising: Iklan yang ditargetkan pada content. Iklan tidak ditampilkan secara random, tetapi telah dipilih oleh sistem secara otomatis sesuai dengan content yang relevan dengan iklan tersebut. Contoh: Google AdSense dan Yahoo Publisher Network.
5. Twitter Advertising:  Iklan yang berfungsi sebagai tweet dari pemasang iklan, yaitu iklan berbasis keyword yang pendek, yang didistribusikan kepada user yang membaca content yang sesuai dengan keyword yang dipilih. Contoh: Magpie dan Twittad.
6. In-Text Advertising: Sistem in-text advertising secara otomatis menghubungkan kata-kata tertentu di dalam website dengan content iklan yang berhubungan.  Contoh: Kontera dan Vibrant in-Text Ad.
7. Ad Network Optimization:  Jasa optimasi iklan ini mengevaluasi dan memilih iklan yang membayar terbanyak untuk ditampilkan dalam halaman web dengan mengevaluasi semua pilihan serta ukuran iklan yang paling baik, dan karakteristik visualnya. Contoh: PubMatic dan YieldBuild.
8. Rep Ad Agencies: agen periklanan yang mewakili blog-blog serta situs web tertentu dan memediasi penjualan mereka untuk kampanye-kampanye besar yang dilakukan brand-brend besar ataupun agensi iklan besar. Contoh: Federated Media dan Tribal Fusion.
9. Social Advertising: Iklan untuk social media. Tidak seperti iklan tradisional, format iklan ini memanfaatkan dinamika pengaruh sosial seperti pengaruh peer group, word of mouth, viral marketing dan rekomendasi langsung dari teman ke teman. Contoh: VideoEgg dan Meebo.
10. Video Advertising: Bentuk iklan yang ditargetkan pada content video. Berbagai format tersedia, termasuk iklan dinamis yang bisa tampil sebelum, setelah, ataupun selama tayangnya content video tertentu. Contoh: Voxant dan AdSense for Video
11. RSS Advertising: Iklan ini ditampilkan di dalam RSS Feed, yang bisa disesuaikan dengan konteks content RSS feed tersebut atau secara manual ditargetkan pada kebutuhan promosi tertentu. Contoh: Pheedo dan Feedvertising.
12. Sponsorship: adalah bentuk bantuan dana atau bisa juga dalam bentuk produk/layanan sebagai ganti promosi terhadap suatu brand. Sponsorship online adalah strategi alternatif yang banyak digunakan dan dianggap lebih efektif daripada pemasangan iklan online berbentuk banner.


B.                 Strategi periklanan berbasis internet
1. Menarik Secara Visual
Iklan harus menarik secara visual. Dalam media massa, iklan mestinya berwarna-warni untuk menarik perhatian pembaca. Dalam internet, prinsip ini dapat direalisasikan dengan mengadopsi isi web yang bergerak dan interaktif, yang mampu membius perhatian pengunjung serta menarik kunjungan yang berulang-ulang. Contoh iklan yang menarik secara visual adalah iklan dari E-Commerce L’Oreal (www.loreal.com) yang telah mendapat dua perhargaan Top Com. L’Oreal termasuk perusahaan paling mengagumkan di Perancis pada tahun 2002 menurut majalah Fortune. Perusahaan yang bergerak dalamindustri kosmetik dan sabun ini mengungguli perusahaan Vivendi Universal, Total Fina Elf, Cristian Dior dan Vinci.

2. Membidik Kelompok Tertentu
Iklan harus dibidikkan ke kelompok tertentu atau ke konsumen perorangan. Iklan mestinya dicustomize -kan, dan berbicara pada level personal (personalisasi). Dari berbagai segmentasi yang telah ada, segmentasi yang mengarah ke komunitas dan personal lah yang akan berhasil, karena persaingan begitu ketat, perusahaan top dunia masuk dalam persaingan tersebut. Strategi personalisasi inilah yang menjadikan perusahaan menjadi beda dengan perusahaan lain di mata pelanggan. Pelanggan akan lebih menyukai sesuatu yang menjadi milik pribadi. E -mail dengan mencantumkan “nama pribadi” orang yang tuju, harus dapat lakukan.
Pendekatan lain adalah membiarkan pelanggan mengambil informasi dalam situs Anda. Perusahaan keuangan biasanya, melakukan hal ini, misalnya Finansial Engine. Finansial Engine merupakan situs t erbaik dalam bidang perencana keuangan tahun 2002 versi majalah Yahoo.
            3. Isi Situs Web Bermanfaat bagi Konsumen
Isi situs bermanfaat bagi konsumen. Web page mestinya memberikan informasi yang berharga, dengan menghindari file tidak berguna dalam ukuran besar yang hanya akan memperlambat waktu download. Untuk menjadikan isi situs web itu bermanfaat bagi konsumen, maka harus disesuaikan dengan tujuan periklanan, yaitu memberi informasi, melakukan persuasi, mengingatkan pembeli, menambah nilai dan membantu bagia n lain.
            4. Menekankan Merek dan Citra Perusahaan
Iklan harus menekankan merek dan citra suatu perusahaan. Iklan, beserta produk dan layanannya, mestinya menekankan bahwa ia berbeda dengan iklan milik para pesaing lainnya. Strategi kreatif diperlukan dalam perancangan iklan seperti strategi generik, strategi preemtif, strategi unique selling proposition, strategi brand image, strategi inherent drama, dan strategi positioning.
            5. Iklan Merupakan Bagian dari Strategi Pemasaran.
Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran secara keseluruhan.Perusahaan harus secara aktif berpartisipasi dalam semua jenis aktivitas internet, seperti newsgroups, mailing list, dan bulletin boards. Semua aktivitas memerlukan strategi. Juga, iklan online mestinya dikoordinasikan dengan iklan offline (di luar internet).Iklan Merupakan Bagian dari Strategi Pemasaran. Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran secara keseluruhan. Perusahaan harus secara aktif berpartisipasi dalam semua jenis aktivitas internet, seperti newsgroups, mailing list, dan bulletin boards. Semua aktivitas memerlukan strategi. Juga, iklan online mestinya dikoordinasikan dengan iklan offline (di luar internet).
            6. Iklan harus Berhubungan dengan Proses Ordering
Iklan harus berhubungan dengan proses ordering. Ketika pelanggan menjadi tertarik setelah melihat iklan tersebut, item yang diiklankan harus bisa langsung dipesan dan dibayar, dan sebaiknya dengan cara online juga.
            7. Mendesain Iklan Internet.
Mendesain iklan internet. Desain situs web dikatakan berhasil bila ia merupakan seni sekaligus ilmu. Pada bab 2 telah dijelaskan tentang melaksanakan pesan iklan. Dalam melaksanakan pesa n iklan ada empat hal pokok, yaitu gaya, nada, kata dan format. Sesungguhnya ini merupakan tugas yang sangat berat. Kajian lain mengenai iklan web di sebuah perusahaan Web, yaitu Athenia Associates, yang dilakukan oleh mahasiswa -mahasiswa fakultas ekonomi di Universitas Michigan menunjukkan bahwa iklan yang ditempatkan pada sudut kiri bawah layar, di sebelah scroll bar, menghasilkan 228 persen lebih tinggi click-through dibandingkan iklan yang ditempatkan di sisi atas layar. Kajian itu juga menemukan bahwa iklan yang ditempatkan di wilayah sepertiga bagian layar ke bawah akan menghasilkan peningkatan click-through 77 persen lebih tinggi di banding iklan yang ditempatkan di sisi atas page, tempat di mana iklan biasanya dipasang. Andrew Kind, webmaster di Athenia, menghubungkan tingginya tingkat click -through dengan penempatan iklan di “zona klik” tempat mouse pemakai secara natural terarah. Informasi lengkap mengenai kajian itu dapat diakses melalui alamat http://www.webreference.com/dev/banners . Dalam banyak kasus, langkah untuk meminta bantuan pakar atau konsultan untuk merancang iklan internet merupakan upaya yang sangat baik. Gehrke dan Turban (1999) mengidentifikasi 50 variabel yang bisa meningkatkan (atau menurunkan) kepuasan pembeli terhadap web page serta konsekuensinya pada kemauan mereka membaca iklan.
Kelima puluh variabel itu dibagi ke dalam lima kategori. Mereka berdua melakukan eksperimen untuk menemukan hubungan penting di antara variabel-variabel tersebut. Variabel paling penting di tiap kategori adalah:
1) Kecepatan Page-Loading
Grafik dan tabel harus sederhana tapi penuh makna, serta harus sesuai dengan monitor standar, Thumbnail (icon graph) akan sangat mendukung
2) Isi Bisnis
Diperlukan teks yang singkat dan jelas. Juga, compelling page title dan header tex akan sangat berguna. Informasi yang diminta untuk satu registrasi harus seminimal mungkin
3) Efisiensi Navigasi
Label yang jelas dan akurat, serta link jelas merupakan keharusan Situs harus sesuai dengan browser, software, dll.
4) Keamanan dan Privasi
Keamanan dan privasi harus dijamin Penolakan cookies option merupakan keharusan

5) Marketing customer focus
Harus disertakan syarat-syarat pembelian yang jelas, termasuk informasi pengiriman, kebijakan retur, dll.
C.                Market research dan fase2nya.
a.      Definisi
Marketing research (riset pemasaran) adalah kegiatan penelitian di bidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan penelitian, pengumpulan data, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi hasil penelitian. Semuanya itu ditujukan sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar. Berkenaan dengan definisi yang luas mengenai riset pemasaran, American Marketing Association (AMA) memberikan definisi resmi mengenai riset pemasaran sebagai “fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan dan masyarakat umum dengan pemasar melalui informasi. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; merumuskan, menyempurnakan dan mengevaluasi tindakan-tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman yang dapat membuat aktivitas pemasaran lebih efektif.
Informasi, Analisis, dan TindakanAnalisis atas informasi yang dibutuhkan adalah titik awal dalam perencanaan dan perolehan informasi. Informasi harus dihimpun dan dievaluasi untuk keputusan pemasar-an dan dikaitkan dengan keseluruhan strategi perusahaan.
Informasi dikategorikan atas:
1.Informasi yang secara teratur dilaporkan kepada manajemen pemasaran dari sumber-sumber internal dan eksternal
Contoh: Analisis biaya penjualan, pangsa pasar, dan survei kepuasan pelang-gan; dan
2. Informasi yang diperoleh karena kebutuhuan untuk suatu permasalahan atau situasi tertentu.
Contoh: Meliputi tes konsep produk baru, penelitian preferensi merek dan penelitian efektifitas periklanan.
b.      Fase-fase Pemasaran
 1.Perumusan Masalah
Salah satu peranan penting dari riset pemasaran adalah membantu merumuskan masalah yang harus diatasi. Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat. Proses perumusan masalah meliputi pula spesifikasi tujuan riset yang dilakukan.
2.Penentuan Desain Riset
Pada tahapan ini dibuat kerangka untuk melaksanakan penelitian. Di dalamnya memuat secar a rinci prosedur untuk pengumpulan data, cara pengujian hipotesis, kemungkinan jawab terhadap research questions samapi dengan model analisis yang dipergunakan.
3.Perancangan Metode Pengumpulan Data
Setelah ditentukan model yang dipakai untuk pengumpulan data, dilakukan kegiatan pengumpulan data  baik primer maupun sekunder. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara interviewing, dengan wawancara langsung, telepon maupun surat. Sedangkan untuk mendapatkan data sekunder dapat digunakan fasilitas internet, perpustakaan, publikasi lembaga-lembaga statistik, majalah dan sebagainya.
4.Perancangan Sampel dan Pengumpulan Data
Perancangan sampel harus dilakukan dengan menspesifikasi kerangka sampling, proses pemilihan sampel dan jumlah sampel. Kerangka sampling merupakan daftar unsur populasi yang harus diambil sampelnya. Proses pemilihan sampel didasarkan pada berbagai metode sampling, baik probability sampling maupun non probability sampling.


5.Analisis dan Interpretasi Data
Temuan riset pemasaran tidak akan ada nilainya jika tidak dianalisis dan diinterpretasikan. Analisis data terdiri atas beberapa langkah, yakni: editing, koding, tabulasi, analisis (misalnya uji statistik) dan interpretasi data.
6.Penyusunan Laporan Riset
Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kseimpulan dan rekomendasi penelitian yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk pengambilan keputusan. Biasanya laporan riset akan menjadi standar penilaian yang digunakan para eksekutif dalam mengevaluasi proses manfaat riset pemasaran. oleh sebab itu laporan riset harus jelas, informatif dan akurat.
Perkembangan dalam teknologi informasi menyebabkan revolusi dalam distribusi informasi. Dengan kemajuan dalam komputer, perangkat lunak, dan telekomunikasi baru-baru ini, sebagian besar perusahaan melakukan desentralisasi sistem informasi pemasaran. Dalam banyak perusahaan, manajer pemasaran dapat mengakses langsung jaringan informasi lewat komputer pribadi dan sarana-sarana lain. Dari lokasi mana-pun, mereka dapat memperoleh informasi dari catatan internal atau jasa informasi yang disediakan pihak luar, menganalisis informasi tersebut menggunakan paket data statistik dan model, menyiapkan laporan dengan menggunakan pengolah kata atau sistem penerbitan desktop, dan berkomunikasi dengan rekan sejawat dalam jaringan lewat komunikasi elektronik.
D.                   Interaktif marketing proccess di internet
Pemasaran interaktif adalah sebuah metode pemasaran yang dilakukan oleh sebuah organisasi dengan cara melakukan komunikasi dua arah antara marketer dengan customer-nya. Pemasaran interaktif ini berkembang dengan adanya perubahan dan perkembangan teknologi yang memudahkan setiap orang untuk berinteraksi jarak jauh, efektif, efisien, dan menjangkau banyak orang. Jika dilihat penerapannya, banyak individu maupun organisasi yang melakukan start-up sebuah bisnis dengan melakukan pemasaran interaktif melalui media sosial yang berbasis internet ini. Namun bukan hanya pada sekedar menekankan efektif dan efisien sebuah pemasaran melalui media sosial maupun internet, tetapi pemasaran interaktif ini juga menekankan pada aspek Customer Relationship Management yaitu bagaimana sebuah organisasi ataupun individu yang melakukan pemasaran membangun relasi yang baik kepada customer yang bertransaksi dan berinteraksi dengannya sehingga membangun kredibilitas dari marketer tersebut.
Pemasaran interaktif pada bahasan-bahasan sebelumnya sangat menyentuh pada bagian pemasaran yang dilakukan oleh organisasi yang berorientasi kepada customer dan keuntungan bagi organisasi yang melakukan pemasarannya. Namun menurut Spiller & Baier (2009), pemasaran interaktif juga dapat dilakukan di berbagai sektor, yaitu B2B (Bussines-to-Bussines), B2C (Bussiness-to-Consumer), Non-profit Organization, Govermental Organization, serta Sports Organization, dan dalam realitasnya masih banyak organisasi atau jenis marketer yang bisa melakukan pemasaran interaktif.
Pemasaran Interaktif yang dilakukan dalam B2B merupakan proses di mana sebuah organisasi menyediakan barang dan jasa kepada industri yang menjadi distributor yang langsung memasarkan kepada konsumen. Barang yang disediakan berupa barang mentah di mana barang mentah tersebut nanti diolah oleh industri dari organisasi lain yang nanti akan dijual kembali kepada pasar. Barang mentah yang disediakan sangat bergantung kepada permintaan perusahaan yang menginginkannya. Karakteristik daripada barang permintaan industrial tersebut antara lain :
1.Derived Demand. Merupakan barang mentah yang diproduksi berdasarkan permintaan konsumen. Contohnya adalah permintaan automobil seperti ban, baja, ataupun kaca, merupakan barang yang diproduksi berdasarkan permintaan dari perusahaan industri yang menginginkannya.
2.Inelastic Demand. Merupakan barang mentah yang dipesan dalam jumlah yang banyak karena adanya varietas dari barang industri yang diperlukan oleh perusahaan manufaktur untuk memprouksi sebuah produk tunggal yang tidak terlalu berpengaruh kepada total cost dari produksi barang tunggal tersebut.
3.Widely Fluctuating Demand. Merupakan permintaan barang mentah yang disesuaikan dengan kondisi fluktuasi permintaan dari konsumen tetapi juga bergantung pada kenaikan maupun penurunan inventoris barang tersebut.
4.Knowledgeable Demand. Merupakan barang yang dipesan berdasarkan minat tertentu dan keuntungan jika memilih untuk membelinya dari sisi konsumen karena kebanyakan konsumen saat ini well-informed mengenai pemebelian yang akan mereka lakukan.
Dengan perkembangan teknologi, salesperson yang memasarkan kepada pembeli (pihak distributor tersebut) kini tidak perlu bersusah payah mencari pembeli. Kini komunikasi bisa dilakukan dengan elektronik sehingga memudahkan setiap pembeli untuk mencari informasi dengan mudahnya. Ini bertentangan dengan kebiasaan yang terjadi dalam B2B, di mana biasanya penjualnya yang datang kepada pembeli tetapi sekarang berubah terbalik di mana pembeli itu sendiri yang datang kepada penjual barang atau jasa tersebut.
Jika dibandingkan dengan transaksi yang dilakukan dalam B2C, kita juga harus menyadari bahwa pembelian konsumen juga sering didasarkan pada lokasi penjualnya. Misalnya jika ingin membeli baju maka kita membelinya pada toko retail. Biasanya penjual atau produsennya datang kepada lokasi pembelinya. Dalam melakukan pemasarannya, organisasi B2B melakukan analisa perbandingan segmentasi demografis dari pembeli antara pembeli dari sisi konsumen dengan sisi organisasi karena keduanya memiliki orientasi dan minat yang berbeda. Perbedaan demografis dibedakan secara nama di mana keduanya memiliki nama yang berbeda antara individu dengan korporat.  Kemudian identifikasi selanjutnya adalah berdasarkan umur, yaitu umur konsumen dengan umur industri memiliki perbedaan produk yang akan dijual karena mempengaruhi sisi decision making dalam melakukan sebuah pembelian dari keduanya sebagau sisi konsumen. Keduanya juga dibedakan dalam pendapatannya, yaitu konsumen memiliki pendapatan pribadi sedangkan industri memiliki pendapatan perusahaan, di mana keduanya juga dibedakan berdasarkan kesejahteraan keuangannya yaitu di mana konsumen memiliki kekayaan tertentu dengan perusahaan yang memiliki keuntungan bersih.
Walaupun keduanya memiliki perbedaan secara segmen, alat dan metode yang digunakan untuk melakukan pemasaran secara mendasar adalah sama menurut Spiller & Baier (2009), yaitu :
·         Melakukan kontrol penjualan langsung (direct sales)
·         Mengenalkan produk baru
·         Memperkuat usaha dari semua penjualan yang dilakukan
·         Membangun pasar dan bentuk pengaplikasian pemasaran yang baru
·          Membangun citra yang baik untuk customer

Baik dari sisi B2B maupun B2C sama sama mengkombinasikan database yang relevan untuk memperoleh informasi mengenai customer. Mereka sama-sama melakukan analisa untuk mengidentifikasi customer yang menurut mereka terbaik untu bisa dijadikan prospeknya.

Selanjutnya adalah organisasi non-profit atau organisasi yang tidak berorientasi kepada keuntungan organisasi seperti LSM. Pemasaran interaktif sangat ideal bagi organisasi non-profit karena dapat diukur, dapat dihitung, dapat ditargetkan, efisien, serta membutuhkan respon secara langsung yang menjadi kualitas dari organisasi tersebut dalam mendukung atau menjadi ahli pada suatu kasus. Organisasi non-profit melayani sebagai forum dari sebuah kreasi dan penyaluran pemikiran baru. Organisasi semacam ini, seperti rumah sakit dan universitas, sangat berorientasi untuk memperoleh donasi pada sebuah kasus ataupun respon untuk melakukan permohonan dukungan. Bentuk ini bisa berupa bentuk donasi kepada organisasi amal dan bentuk lainnya yang sangat memerlukan pemasaran interaktif agar bisa menyampaikan pesan secara tepat dan bisa mengena kepada targetnya. Sebagai contoh adalah pemasaran Tap Project yang dilakukan oleh UNICEF di mana kampanye tersebut mengajak seluruh penduduk Amerika untuk berdonasi agar diberikan kepada masyarakat di belahan bumi lain yang berkekurangan air bersih. Kampanye ini sangat memerlukan respon dan donasi langsung sehingga diperlukan pemasaran interaktif agar bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien karena goal dari organisasi ini adalah mebangun relasi dengan banyak pendukungnya seperti klien, pendonor, relawan, dan customers yang melakukan donasi.

Selanjutnya adalah pemasaran interaktif yang dilakukan oleh pemerintah atau Governmental Organization. Pemerintah sangat bergantung pada pemasaran interaktif untuk melakukan interaksi publik serta membangun citra pemerintah untuk masyarakat. Misalnya adalah Kementrian Keuangan Indonesia yang melakukan kampanye pembayaran pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak melaui kampanyenya “Kring Pajak 500 200”, yang berhasil meningkatkan upaya peningkatan kualitas pelayanan pajak bagi masyarakat. Kampanye ini tentunya sangat memerlukan pemasaran interaktif, dan sudah jelas dilakukan melalui “Kring Pajak 500 200”-nya yang menjadi call center dalam memenuhi kebutuhan informasi mengenai pajak.

Pemasaran interaktif yang terakhir akan dibahas adalah yang dilakukan oleh Sports Organization. Secara umum, semua marketer dari tim olahraga yang ada malukan tujuan yang sama dalam melakukan pemasarannya yaitu menarik penonton untuk memenuhi stadium, arena, taman, atau ring dengan fans setia mereka yang rela mendukung timnya menuju kemenangan. Namun dalam melakukan pemasaran ini, sangat perlu hati-hati karena memiliki beberapa tantangan tersendiri seperti bagaimana memperoleh penonton dalam sebuah acara olahraga. Jika reputasi yang dimiliki organisasi olahraga tersebut jelek pastilah penonton yang akan datang akan di bawah ekspektasi, oleh karena itulah pemasaran interaktif ini juga berfungsi untuk membangun citra manner dari organisasi olahraga tersebut.








REFERENSI
·         M. Suyanto. 2004. Strategi Periklanan pada E -Commerce Perusahaan Top Dunia. Yokyakarta: Andi Offset.
·         Spiller, L., dan Baier, M. (2009). Contemporary Direct and Interactive Marketing, Second Edition, New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
·         www.tapproject.org

·         http://www.pajak.go.id/content/news/kring-pajak-500200-kembali-raih-penghargaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar